Kegiatan budidaya lele dumbo sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan.
Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi, dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).
Beberapa upaya yang harus dilakukan dalam rangka pengendalian penyakit secara keseluruhan antara lain :
Persiapan lahan/wadah budidaya yang baik : pengeringan, pengapuran, pembalikan tanah dasar, dan lainnya.- Desinfeksi semua wadah dan peralatan sebelum dan selama proses produksi.
- Menjaga kualitas air pemeliharaan tetap pada kondisi yang optimal untuk kehidupan ikan yang dibudidayakan.
- Melakukan penebaran dengan padat tebar yang sesuai untuk mengurangi terjadinya kontak antar ikan secara langsung dan untuk menghindari kanibalisme.
- Seleksi induk/benih dengan cara penggunaan benih yang sehat (melalui screaning PCR) dan atau telah tersertifikasi.
- Pemberian imunostimulan dan vitamin C untuk menjaga stamina dan meningkatkan ketahanan tubuh ikan secara rutin selama pemeliharaan.
- Vaksinasi terhadap induk/benih untuk meningkatkan kekebalan ikan.
Pengobatan atau penyembuhan merupakan tindakan yang perlu dilakukan apabila alternative penyembuhan lainnya sudah tidak memberikan hasil yang signifikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pengobatan adalah :
- Dosis dan waktu pengobatan harus tepat (sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam label).
- Pengobatan dapat dilakukan secara langsung pada ikan sakit atau melalui pakan dengan menggunakan obat yang sudah terdaftar.
Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang menyerang ikan lele.
1. Penyakit Merah
Penyebab : Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan polar flage (cambuk yang terletak di ujung batang), dan cambuk ini digunakan untuk bergerak, berukuran 0,7–0,8 x 1–1,5 mikron.
Gejala :
- Warna tubuh kusam/gelap, nafsu makan menurun, mengumpul dekat saluran pembuangan, kulit kasat, dan ekses lender.
- Pendarahan pada pangkal sirip, ekor, sekitar anus dan bagian tubuh lainnya.
- Sisik lepas, luka di sekitar mulut, dan bagian tubuh lainnya.
- Pada infeksi berat, perut lembek dan bengkak yang berisi cairan merah kekuningan.
- Ikan mati lemas sering ditemukan di permukaan maupun dasar kolam.
Pengendalian :
- Desinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses pemeliharaan.
- Pemberian unsur imunostimulan (penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan.
- Memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru.
- Oxolinic acid pada dosis 10 mg/kg bobot tubuh ikan/hari selama 10 hari.
Secara umum penyakit lambung pada lele
2. Penyakit Pseudominiasis
- Ikan lemah, bergerak agak lambat, bernapas megap-megap di permukaan air.
- Waerna insang pucat dan warna tubuh berubah gelap.
- Terdapat bercak-bercak merah pada bagian luar tubuhnya dan kerusakan pada sirip, insang dan kulit.
Pengendalian :
- Memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru.
- Kurangi pemberian pakan dan jumlah ikan dalam kolam.
- Perendaman dalam larutan PK 20 ppm selama 30 menit.
lele yang terinfeksi mengalami pendarahan pada seluruh bagian tubuh
3. Penyakit Saprolegniasis
Penyebab : Saprolegnia spp. Dan Achlya spp.
Gejala :
- Serangan bersifat akukronis hingga akut, dapat mengakibatkan kematian hingga 100%.
- Reproduksi secara aseksual, melalui hifa fertile untuk memproduksi spora infektif.
Pengendalian :
- Menaikkan dan mempertahankan suhu air ? 280C dan/atau penggantian air baru yang lebih sering.
- Perendaman dengan PK pada dosis 1 gram/100 liter air selama 90 menit, Formalin pada dosis 100-200 ppm selama 1-3 jam, Garam dapur pada konsentrasi 1-10 promil selama 10-60 menit dan Methylene Blue pada dosis 3-5 ppm selama 24 jam.
4. Penyakit bintik putih dan gatal/Trichodiniasis
Penyebab : Ichthyophthirius multifilis.
Gejala :
- ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air.
- Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang.
- Iikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian :
- air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
- Pengobatan dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan Formalin 25 ml/m3dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yangsegar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.
Parasit Ichthyophthirius multifiliis, sel yang dipenuhi oleh nutrisi dan makro-nukleus yang menyerupai bentuk tapal kuda.
0 comments:
Post a Comment