Pasti ayah bunda sibuk mendampingi anak-anak lomba bulan
bahasa, ya. Jangan pusing dulu. Saya akan pandu dengan runtut bagaimana cara
membuat surat sederhana untuk guru, membuat cerpen, membuat cerita pengalaman, bahkan
puisi.
๐Membuat Puisi Kelas 1
Membuat puisi kadang jika tidak inspirasi sulit, ya Bun. Tapi
jangan menyerah dulu, Bun. Mari saya pandu semoga jadi inspirasi ya Bun.
Sesuai tema ya Bun. Suka-duka pandemic covid dan pembelajaran
di rumah. Berikut contohnya. Misalnya lagi rindu ke sekolah.
- Gambarkan keadaan alam anak-anak. Misalnya beberapa kosa kata sederhana: matahari, gunung, sawah, langit biru, mendung, hujan, lautan, pegunungan, dan yang lain.
- Gambarkan waktu : siang, pagi, malam.
- Gambarkan lokasi terdekat, misalnya : rumah, sawah, lapangan, kebun dll.
- Gambarkan suasana hati mereka. Misalnya senang, bahagia, riang, sedih, murung, semangat.
- Gambarkan kegiatan yang ingin mereka lakukan. Misalnya : mereka menyanyi, mereka belajar, mereka berlari, bermain dan sebagainya.
Jika beberapa kosakata tersebut, kita gabung akan sistematis
lho.
Contoh :
Matahari bersinar
terang
Langit biru menghiasi
rumahku
Inginku pergi ke
sekolah
Namun aku sedih karena
terhalang virus itu
Ku rindu bu guru
Bernyanyi sebuah lagu
Sudah bosan belajar di
rumah
Inginku pergi sekolah
Ini bunda contoh puisi sederhana. Gunakan saja kosakata
seperti contoh di atas. Selamat mencoba.
๐Membuat surat untuk
guru
Nah bagaimana mengawali membuat surat untuk guru. Kepada guru
kita harus mengedepankan sopan santun, namun terdengar akrab. Misalnya kalian
ingin rindu diajar bu guru.
Untuk Guruku Tercinta
Bu Anggi
Assalamulaikum Bu Guru.
Apa kabar Bu Guru? Saya Bagas rindu Bu guru. Rindu menyanyi, rindu belajar, rindu
berhitung dengan Bu Anggi. Bu Guru…Kangen tidak dengan Bagas?
Bu Anggi, saya
kesulitan belajar matematika. Suatu saat nanti ketika virusnya hilang ajarin
saya matematika ya, Bu. Bu setiap hari saya bikin layangan lho ketika pandemi.
Bu Anggi mau tidak kalau Bagas beri satu layangan? Nanti ketika masuk saya bawa
layangan karya Bagas untuk Bu Anggi.
Bu Guru, Bagas berdoa
Bu Anggi tetap sehat dan semangat. Sekian ya Bu Anggi.
Empat kali empat sama
dengan enam belas
Sempat gak sempat harus
dibalas
Salam manis,
wasalamulaikum.wr.wb
Dari
Bagas IMUT/KELAS 2 Utsman
bin Affan
Nah ayah bunda tidak
usah panjang-panjang, karena kelas dua masih latihan menulis runtut, dan
panjang. Ceritakan saja apa yang dirasakan anak-anak ketika belajar di rumah.
Selamat mencoba!
๐Menulis Cerita
Pengalaman
Nah jika ini sangat mudah. Tentukan waktu yang dipilih. Sejak
kapan covid-19 ini mulai menyebar dan menutup segala akses sekolah. Ceritakan
kesulitannya ketika belajar di rumah. Ceritakan ketika bosan melanda apa yang
akan dilakukan.
Contoh
Pada bulan Maret sekolah tutup. Aku sedih. Aku bingung.
Biasanya belajar bersama bu guru. Kini aku belajar berbeda bersama ayah bunda.
Kadang ada mata pelajaran yang tidak bisa. Aku bingung, ingin meminta bantuan
siapa. Kadang bunda sibuk, aku belajar sendiri.
Jika bosan aku bermain bersama adik dan kakak. Tugasnya
kadang sulit, kadang mudah. Tapi aku semangat. Suatu hari aku tidak kirim tugas
karena lupa, bintangku di absen kosong. Aku sedih.
Belajar di rumah lebih bebas, tugasnya tidak banyak. Tapi aku
tidak mengerti materinya. Kalau di sekolah disampaikan dengan jelas.
…
๐Menulis cerpen
Hal yang pertama ketika menulis cerpen adalah
- Tentukan tema.
Misalnya kamu ingin bercerita kamu kehabisan kuota ketika
daring.
- Tentukan tokohnya dan
sifatnya : laki-laki
atau perempuan, namanya siapa, temannya siapa saja, sifatnya bagaimana misal pemalas,
rajin, cantik, sombong, suka menabung.
- Buatlah tempatnya, misalnya di sekolah, di rumah, di
sawah.
- Buatlah waktunya : sore hari, malam hari, pagi hari.
Langsung contoh saja, ya.
Kali ini benar-benar
sudah terlewat seminggu. Fatya tidak pernah mengirim tugasnya. Fatya kenapa
menjadi malas sekali ketika daring. Rina curiga banyak hal.
Ini boleh sebagai permulaan cerpen.
- Membuat percakapan, bagaimana.
“Hei, kalian tahu tidak? Fatya tidak pernah mengirim tugas
daring.” Seru Luluk.
“Ah yang benar! Kamu jangan begitu dong, Luk!” sahut Mayang.
Dialog percakapan kurang lebih begitu.
Lalu tentukan konflik yakni masalah. Masalahnya apa.
Misalnya, Luluk menghina habis-habisan di Fatya. Padahal Luluk belum tentu tahu
kebenarannya.
Contoh lengkap, ya
Kali ini benar-benar
sudah terlewat seminggu. Fatya tidak pernah mengirim tugasnya. Fatya kenapa
menjadi malas sekali ketika daring. Rina curiga banyak hal.
“Hei, kalian tahu
tidak? Fatya tidak pernah mengirim tugas daring.” Seru Luluk.
“Ah yang benar! Kamu
jangan begitu dong, Luk!” sahut Mayang.
“Benar, ketika aku beli
bakso dia asyik bermain tidak mengerjakan tugas daring.” Jawab si Luluk.
“ Sudah Luk, jangan
begitu. Kamu hanya lewat saja bukan datang ke rumahnya.
Berhari-hari Rina ingin
pergi ke rumah Fatya memastikan langsung. Tetapi tugas daring belum selesai,
akses pergi juga terbatas, sehingga ia belum bisa mengujungi Fatya.
Ada apa dengan Fatya,
pikirnya malam hari itu.
…
Dan cerita dapat disambung dengan berbagai jalan cerita
menarik lainnya.
Selesaikan penyelesaian konfliknya. Misalnya Rina mengajak
Luluk, Mayang untuk pergi ke rumah Fatya. Ternyata Fatya tidak mengerjakan
tugas karena tidak punya handphone. Akhirnya Rina membantu dengan bergabung
dalam mengirim tugas. Tugas beres.
Begitulah kiranya. Jika ada kritik dan saran, monggo bisa
langsung tulis komentar, ya.
0 comments:
Post a Comment